Racun Pada Kentang

      Umbi batang yang biasa kita sebut kentang (Solanum tuberosum L.) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kentang merupakan sumber karbohidrat selain nasi dan jagung. Kentang juga dijadikan makanan pokok diberbagai negara misalnya Amerika dan Inggris.

      Manfaat dari kentang juga sangat banyak diantaranya membantu program diet seseorang. Seseorang yang sedang melaksanakan program diet bisa mengganti makanan pokoknya dengan kentang karena kentang memiliki karbohidrat yang tinggi namun kalorinya cukup rendah.

      Banyak juga olahan yang dapat kita buat dari bahan pokok kentang ini. Donut kentang salah satunya, donut kentang ini berbahan baku kentang dan sudah banyak yang memilih donut kentang untuk dijadikan usaha. Contoh lainnya keripik kentang, kentang goreng, nuget kentang, dan lain sebagainya.

      Selain itu kentang juga mengandung berbagai vitamin yang bisa kita serap dan kentang juga mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Vitamin yang dimiliki kentang antara lain, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, Vitamin B5, vitamin B6, vitamin A, vitamin E. vitamin-vitamin tersebut merupakan vitamin yang sangat diperlukan tubuh kita. Jadi, kentang bisa dijadikan makanan pengganti oleh kita.

      Kentang juga memiliki racun pada tunasnya. Namun tidak semua kentang beracun. Tiga bulan setelah dipanen, akan atumbuh tunas di kulit kentang. Di bagian daun dan kulitnya itulah yang beracun dan nama dari racun tersebut adalah “solanin”. Solanin terbentuk saat kentang bertunas. Dari 1kg kentang, bisa muncul 0,2-0, 4 gr solanin, dan bisa menyebabkan keracunan makanan. Gejalanya wajah pucat, mual, diare, kulit menjadi dingin dan pusing, serta pikiran kacau. Kalau sampai parah, muncul masalah pada organ pernapasan dan peredaran darah. Karena itu, lebih baik kita memilih kentang yang tidak bertunas.

      Selain mengkonsumsi kentang, kita juga dapat membudidayakan kentang. Kita juga bisa menjadikan pembudidayaan kentang sebagai lahan untuk usaha.